Tulisan ini kudedikasikan untuk diriku sendiri sebagai pengingat akan niat dan tujuan mengapa memilih karir ini. Dan selebihnya, semoga ada manfaat yang bisa diperoleh pembaca dalam proses perjalanannya. *** Pic: Buku yang digunakan sebagai bahan ajar “Kenapa ingin jadi dosen?” tanya seorang interviewer saat saya sedang mengikuti wawancara CPSN. Saya pun mencoba menjawab pertanyaan ini “Pertama, pilihan karir dosen menjadi wadah saya untuk bisa bermanfaat tidak hanya melalui pengajaran, namun juga menyebarluaskannya melalui tulisan/publikasi, dan mengaplikasikannya dengan pengabdian kepada masyarakat. Dan semoga bisa menjadi amalan saya juga ketika sudah tidak ada di dunia, melalui ilmu yang bermanfaat sebagai amal jariah yang tidak terputus. Kedua, saya merasa punya tanggung jawab setelah mendapat privilege untuk bisa sekolah tinggi, melalui beasiswa pula sejak S1 hingga S2, dimana masih banyak orang lain yang tidak bisa mengenyam kesempatan ini, yang mungkin bahkan saya pikir m...
Menjelang puasa Ramadan, aku menyempatkan pulang ke kampung halaman. Setelah sempat dua tahunan tidak berlebaran bersama keluarga. Agenda pulang kampung tanpa direncanakan sebelumnya, namun Alhamdulillah dapat waktu yang pas, sebab entah kapan lagi bisa ber-Ramadan dengan keluarga, karena kedepannya mungkin akan ada amanah-amanah baru yang harus dijalankan. Saat pulang, aku sengaja mengabadikan lebih banyak momen agar bisa selalu dikenang, dan memilih tidur dengan ibu daripada tidur di kamar sendiri. Di usia dewasa, kita bisa jadi lebih memahami betapa berharganya waktu bersama keluarga. Terlebih jika sebagai perantau yang tidak selalu bisa tinggal di rumah bertemu keluarga. Tahun ini menjadi tahun ke-26 ku melalui Bulan Ramadan. Saat pulang menjadi momen dimana aku bisa melihat pertumbuhan per-sepupu-an yang dulu masih kecil sudah mulai tumbuh dewasa, yang dulunya masih sendiri kini sudah beranak-pinak, pun sanak saudara yang dulunya masih bisa bertemu kini hanya bisa dikunjungi ...