Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2019

Malang : Celengan

“Dunia itu tempat transaksi. Siapa yang punya celengan banyak maka ia akan mendapatkan hal yang lebih besar. Pun sebaliknya, mereka yang memiliki celengan sedikit, maka hanya akan mendapatkan sepadan atau bahkan tidak sama sekali. Karena apa yang ingin kita beli begitu mahal harganya. Terima kasih telah mengingatkan ku” Kenapa sampai di kota Malang? Saya pun bingung, karena Malang tidak termasuk dalam perencanaan kota yang akan ku kunjungi. Namun ternyata, takdir-Nya membawa ku ke tempat ini. Dengan sebuah alasan. Lewat rencana-Nya yang tak disangka-sangka. Lalu ada apa di Malang? Ada sebuah pesan yang Allah kembali ingatkan padaku. Tentang sebuah tujuan. Tentang sebuah proses pembelajaran. Dia mengirim orang-orang untuk mengingatkan ku bahwa “Ini Dunia”. Tempat kita menyiapkan sebuah celengan. Seperti itulah kata mereka. Saya baru sadar beberapa bulan yang lalu, bahwa saya mengejar “Dunia” itu dengan total. Meninggalkan kampung halaman, keluarga dan segala kenyamanan. Saya t

Kisah Inspiratif : “Tetaplah ke sekolah, meski kamu mati terbunuh.”

“Tetaplah ke sekolah meski kamu mati terbunuh,” gigih ibunda Samsiah kepada buah hatinya tercinta. Anaknya bernama Samsiah menjadi salah satu korban penyemprotan cairan asam dari segerombolan lelaki Afganistan yang anti sekolah. Ia menderita luka bakar paling parah dan memperoleh noda cacat di kelopak mata dan sebagian besar pipi kiri. “Kalau anda tidak mengirim anak-anak gadis ke sekolah, musuh kalian yang menang,” seru kepala sekolah bergetar. Sejak kejadian penyemprotan cairan asam ke wajah para siswa, Sekolah Mirwais menjadi sepi. Namun itu tidak berlangsung lama, kini ada sekitar 1.300 siswi belajar disana tanpa jaminan keamanan. Kapan pun kekejian bisa menimpa mereka. Namun mereka tetap semangat untuk menempuh pendidikan. Kisah ini menjadi sebuah tamparan untuk kita, khususnya saya pribadi. Yang mungkin ada masa dimana keluhan-keluhan terlontar saat belajar. Capek, lelah dan penat dengan berbagai pelajaran. Namun ternyata, ada adik-adik di luar sana yang bahkan harus berko

Kediri : Kota Pertemanan

“Tidak ada yang kebetulan di dunia ini. Karena setiap pertemuan pasti punya makna.” Setelah dari Blitar perjalanan berlanjut selama kurang lebih empat bulan di kota Kediri. Tepatnya di sebuah perkampungan yang membuatku merasa sangat nyaman. Saya menyukai suasananya yang begitu tenang. Pemandangan yang menyegarkan dari sawah hijau di sekitar rumah penduduk. Tetangga yang hangat. Iklim pembelajar. Ditambah poin plusnya adalah biaya hidup yang begitu murah. Bahkan dengan uang 5 ribu rupiah saya bisa makan dua kali sehari. Biaya tempat tinggal 250 ribu perbulan. Paling banter dengan uang 800 ribu saja saya bisa menikmati hidup di tempat ini. Kamu bisa mencobanya juga. Tapi dengan catatan : Jangan suka jajan.   Sekedar info saja, saya naik sekitar 2-3 kg saat pulang dari kota ini. Begitu dengan testimony orang-orang kebanyakan. Tentu kamu tahu kan penyebabanya. Yap, jajanan dan makanan disini murah meriahnya kebangetan. Gambar yang saya ambil dari lantai dua elfast  Selai

Blitar : Rumah Baru

"Merantaulah, kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan. Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah berjuang" ~ Imam Syafi'i Hayooo…ada yang tahu dimana Bapak Proklamator Ir.Soekarno menjalani masa kecilnya dan di kuburkan dimana? Tepat sekali. Di kota Blitar, Jawa Timur. Jika dari Surabaya kamu bisa menempuh waktu sekitar empat sampai lima jam untuk sampai di kota ini dengan menggunakan bus antar kota.  Nah, saat kamu berkunjung ke Blitar, jangan sampai melewatkan tuk melihat peninggalan sejarah. Karena kamu pasti sudah tidak asing dengan pesan ini, “Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak pernah melupakan sejarahnya.” Berikut ini beberapa destinasi sejarah yang patut kamu kunjungi, khusunya berkaitan dengan sejarah Presiden Pertama kita Ir.Soekarno. Kuy langsung aja…check these out…  1) Istana Gebang  Istana Gebang merupakan rumah Ayah Bung Karno yakni R.Soekeni Sosrodihardjo yang menjadi kediaman masa kecil Sang Proklamator. Bentuk i