Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2018

Palu Bangkit : Pak Togar dari Jawa

“Pada akhirnya, setiap orang harus dan wajib mengambil peran untuk berbuat baik. Menyuarakan yang baik. Menceritakan yang baik. Melangkah yang baik. Agar energi dan getaran positif senantiasa ada di Indonesia. Agar tulisan-tulisan sejarah ke masa depan semakin baik untuk dibaca. Segerakan ambil peranmu.” ~ Satriadi Indarmawan (Founder Yayasan Karya Salemba Empat) Masih berkaitan dengan orang baik. Saya ingin berkisah tentang seseorang yang banyak menginspirasi para anak muda termasuk saya sendiri. Saya pertama kali bertemu beliau pada tahun 2015 di Seminar dan Workshop yang dilaksanakan oleh Paguyuban Karya Salemba Empat Universitas Tadulako. Waktu itu saya sedang manjadi hunter scholarship . Entah ada berapa beasiswa yang ku apply pada saat itu, sebelum akhirnya tahun 2016 saya diterima menjadi penerima beasiswa KSE. Saat beliau menjadi pemateri di seminar, saya berusaha untuk tetap fokus. Pikirku, jika ingin mendapat beasiswa ini, maka saya harus tahu tujuan bea

Palu Bangkit : Orang Baik

‘’Aksi = Reaksi’’ Saya sempat menuliskan tentang ‘ ’Teruslah Berbuat Baik’’ di buku pertama saya ‘’Tuhan, Aku Rindu.’’ Saya selalu percaya pesan Bapak saya, bahwa ketika kita baik pada orang, maka   orang lain pun akan baik dengan diri kita. Dulu saya tipekel orang egois. Lebih mementingkan diri sendiri daripada orang lain. Tidak ingin pusing dengan sekitar. Duniaku ya hidupku. Namun, semuanya berubah ketika saya memutuskan merantau. Saya tahu, bahwa hidup di perantaun itu tak seenak hidup di rumah. Sehingga, jika saya masih bersikukuh dengan sifat egoisku, mustahil orang lain akan memperdulikan atau membantuku. Apalagi di perantauan saya adalah orang baru yang jauh dari keluarga, sehingga pasti butuh bantuan orang lain. Wejangan Bapak benar-benar mujarab. Masya Allah, banyak sekali kemudahan yang Allah beri. Baik dalam kuliah maupun organisasi. Contohnya, sejak kuliah saya tidak memiliki laptop. Tapi Allah mudahkan saya bisa mengerjakan tugas, skripsi bahkan menyeles

Palu Bangkit : Semangat Wisudawan Menginspirasi

“Perekonomian, kondisi fisik, bukanlah halangan kita untuk mencapai cita-cita kita. Allah melihat dan Allah tidak akan pernah menyia-nyiakan hambanya yang bersungguh-sungguh. Man jadda wa jadda. Harus selalu diingat, kesabaran pasti selalu berbuah manis.” ~ Sunik Frentiana Saya sangat suka sekali belajar dari pengalaman orang lain. Saya takkan sungkan bertanya kepada mereka tentang motivasi dan semangatnya untuk berkarya. Saya selalu mengagumi orang-orang di sekitar saya yang punya kemauan dan tekad besar untuk bermanfaat bagi banyak orang. Bagiku, mereka menjadi suntikan energi jiwa untuk juga bisa tuk terus bermanfaat. Tahukah kita, ada banyak sekali orang baik di luaran sana. Mereka tak eksis di dunia maya. Mereka pun tak mencari popularitas di zaman milenial ini. Ketulusan hati mereka kadang membuat saya pribadi iri. Era dimana orang-orang sibuk untuk eksistensi diri, tapi mereka lebih memilih sibuk menebar kebaikan dalam kesunyian. Saya jadi teringat dengan kisah Uwa

Palu Bangkit : Kita Wisuda

“Gedung runtuh tak berarti semangat harus runtuh. Auditorium roboh tak berarti wisuda batal.” Alhamdulillah, punya kesempatan lagi untuk melanjutkan challenge menyelesaikan 30 tulisan. Yah walaupun tidak secara berurutan setiap hari. Kali ini saya ingin mengabadikan momen yang pada umumnya spesial untuk mereka yang berstatus mahasiswa lewat tulisan blog ini. Yaps, Wisuda. Akhirnya, pertanyaan “Kapan Wisuda” yang entah sudah berapa kali ditanyakan oleh orang-orang yang ku kenal maupun tidak bisa ku jawab juga. Tapi anehnya, pertanyaan “Kapan” tidak berhenti hanya disitu saja. Masih ada banyak pertanyaan “Kapan” yang masih belum terjawab. Biarkan Allah, doa dan waktu yang menjawabnya. Saya ingin sedikit bercerita tentang wisuda kemarin. Bagi kebanyakan orang, wisuda menjadi momen spesial yang sangat ditunggu-tunggu. Untuk kamu yang merasa mahasiswa tentu sangat familiar dengan rutinitas laporan, acc, makalah, diskusi, individu, kelompok, proposal, hasil, dan skripsi.