Kata mereka menikah itu bukan tentang cepat-cepatan. Mendahului kakak atau mempersilahkan adik lebih dulu. Atau tentang baper-baperan. Bebas mempost kemesraan dan membuat iri para jomblo karena sudah punya gandengan halal. Kata mereka, menikah tidak sebercanda itu.
Hakikatnya, menikah adalah sebuah kesiapan. Siap untuk berbagi mimpi dan mewujudkannya bersama. Siap untuk bebagi sedih dan bahagia bersama. Siap untuk belajar memahami dan mengerti satu sama lain. Siap untuk belajar dan bertumbuh bersama. Siap untuk menyatukan perbedaan dan menahan ego. Siap untuk menjaga lisan, perilaku dan hatinya agar tak saling menyakiti.
Kata mereka semua kesiapan itu lahir bukan dari usia apalagi perasaan iri melihat kerabat dan teman yang sudah lebih dulu menemukan jodohnya. Tapi kesiapan itu lahir dari hatimu. Jika hatimu sudah siap, maka ragamu pun akan bertindak dengan mantap. Allah tidak pernah salah memilih siapa yang sudah pantas dan masih perlu dipantaskan bukan?
Kata mereka, hal terpenting ketika akan menikah adalah memiliki visi bersama. Ibaratnya seperti sebuah kapal yang sedang berlayar di lautan luas. Ia tak akan goyah oleh arus angin, terus maju melawan arus ombak, karena kapal itu tau kemana ia akan berlabuh. Begitupun pernikahan, meski berbeda karakter, pemikiran dan kebiasaan. Yang kadang mengundang keributan, masalah dan tangis, keluarga itu akan tetap kokoh, karena mereka sudah memiliki komitmen untuk mencapai visinya bersama.
Bukan lagi kata mereka, tapi Allah, Tuhan Maha Agung yang berfirman, "Salatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah Tuhan Semesta Alam." Pernikahan adalah ibadah, maka tidak ada visi lain selain mewujudkan keluarga yang selalu berorientasi untuk mencapai ridho Ilahi Robbi. Sehingga segala tindakan dan target yang ditetapkan dalam bingkai rumah tangga pada akhirnya juga menjadi sebuah persiapan. Yakni kesiapan untuk pulang dan berkumpul kembali di Jannah-Nya.
Semoga Allah selalu menjaga kalian berdua. Sakinah, mawaddah, warohmah untuk Andi dan Marwah. Dari saudarimu yang masih on the way memantaskan diri.
Komentar
Posting Komentar