Langsung ke konten utama

#NoteToMe

Saat ini mungkin menjadi waktu yang tepat untuk menulis catatan untuk diri sendiri. Ketika tak ada jabatan, kekayaan, popularitas, pengikut apalagi kekuasaan. Di usia 26 tahun ini, aku ingin mengingatkan diriku di masa depan, tentang keyakinan dan nilai yang seharusnya terus dijaga, terlebih jika Allah menitipkan beberapa amanah padaku kedepannya. Meskipun, tentu saja, di titik ini aku masih memiliki banyak kekurangan untuk bisa memahami kehidupan secara utuh, sehingga jiwa pembelajar itu seharusnya terus tumbuh, dan semoga Allah selalu membimbingku dalam pemahaman yang diridhoi-Nya.

Pertama, tentang kejujuran. Ini adalah lambang dari tanggungjawab dan lawan dari rasa takut. Setiap amanah lakukan dengan penuh tanggungjawab dan jangan takut untuk mengakui kesalahan juga mengatakan kebenaran, meskipun itu pahit. Kamu mungkin akan selalu dihadapkan dengan hal ini dan membuatmu menjadi bingung dalam bertindak, maka selalulah ingat pesan Rasulullah, “Hendaklah kalian senantiasa berlaku jujur, karena sesungguhnya kejujuran akan mengantarkan pada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan akan mengantarkan pada surga. Jika seseorang senantiasa berlaku jujur dan berusaha untuk jujur, maka dia akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Hati-hatilah kalian dari berbuat dusta, karena sesungguhnya dusta akan mengantarkan kepada kejahatan dan kejahatan akan mengantarkan pada neraka. Jika seseorang sukanya berdusta dan berupaya untuk berdusta, maka ia akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta” (HR. Muslim).

Kedua, memanusiakan manusia. Perlakukan setiap orang, tanpa melihat latar belakangnya; kaya atau miskin, berseragam atau compang-camping, se-suku ataupun berbeda, setanah air ataupun mancanegara, laki-laki, perempuan, ataupun berbeda orientasi seksual, kamu hanya perlu melihatnya sebagai seorang manusia. Siapapun berhak mendapat rasa hormat, senyuman, dan ucapan baik. Kecuali, dia adalah orang yang tidak memperlakukan manusia sebagai seorang manusia.

Ketiga, tidak perlu menyenangkan semua orang. Berlaku baik pada setip orang, tapi membuat semua orang menyukaimu adalah hal yang tidak perlu kamu lakukan. Itu bukanlah tujuanmu hidup. Lakukan yang Allah suka dan ridho, cukup. Jika kemudian ada yang membencimu karena tindakanmu tidak disukai oleh mereka, sementara itu adalah anjuran-Nya, maka kamu sudah berada di jalan yang tepat. Keep going. Terutama ketika kamu menjaga dirimu dari segala hal yang haram dan samar-samar.

Keempat, jangan takut salah. Seorang pembelajar yang ingin tumbuh dan berkembang, maka ia pasti melakukan kesalahan. Jangan takut, kesalahan adalah hal yang normal. Tidak ada manusia yang sempurna. Termasuk dirimu. Kesalahanlah yang akan membuatmu belajar hingga menjadi bisa. Ingat, setiap orang pasti dan harus melaluinya.

Kelima, tentang disiplin dan kerja keras. Ini mungkin agak keras, tapi jangan lembek. Yakini bahwa untuk setiap doa yang kamu impikan membutuhkan usaha, perjuangan, pengorbanan, rasa stres, rasa capek, dan berbagai rasa yang tidak nyaman. Kamu pasti sangat tahu itu dari berbagai cerita orang-orang yang berhasil dengan impiannya lewat tontotan ataupun buku yang kamu baca. Maka, itupun berlaku untukmu. Jangan percaya pada sesuatu yang instan. Proseslah yang akan memberimu banyak pelajaran berharga daripada tujuan itu sendiri.

Keenam, jangan bergantung pada siapapun kecuali Allah. Dalam berbagai urusan pastikan melibatkan Allah. Terus menggali, lalu gunakan dan maksimalkan segala potensi yang sudah Allah beri untuk menjalani kehidupan ini, dalam karir, pengembangan diri, finansial, dan berbagai aspek kehidupan, sembari terus melangitkan doa dengan penuh keyakinan bahwa Allah lah yang memiliki kuasa atas segala-galanya.

Ketujuh, tentang memaafkan. Mungkin ini akan berat, tapi (sekali lagi) tidak ada orang yang sempurna dan Allah adalah sang Maha Pengampun. Maka maafkan setiap orang, untuk melepaskan jiwamu dari rasa sakit. Let it go.

Kedelapan, setiap rencana-Nya selalu baik. Percaya dan Yakini itu. Untuk hal-hal yang mungkin tidak sesuai espektasi ataupun harapanmu, tetaplah melihatnya dari perspektif kasih sayang Allah dan bagian dari proses belajar. Kamu sudah menjalani kehidupan ini lebih dari ¼ abad, dan kamu tahu pasti “Siapa” yang selalu bersamamu dan menjagamu. Jadi, kamu tahu pasti Dia selalu menginginkan yang terbaik untukmu :)

Kesembilan, teruslah berbuat baik. Dimanapun, kapanpun, dan pada siapapun. Teruslah berbuat baik, karena kebaikan itu adalah untuk dirimu sendiri.

Kesepuluh, selesaikan apa yang sudah kamu mulai. Kalimat ini sudah sangat jelas, bahwa setiap hal yang sudah kamu mulai, maka berusahalah untuk menyelesaikannya dengan baik. Bagaimanapun kondisinya, jika sudah diberi amanah ataupun sudah memilih, maka tuntaskanlah.

Terakhir, semuanya kelak akan dipertanggungjawabkan. Nanti, Allah akan memanggilmu dan meminta pertanggungjawaban atas usia yang kamu habiskan di dunia digunakan untuk apa, pendidikan tinggi yang sudah Allah beri dipakai untuk apa, potensi yang sudah Allah beri dimanfaatkan untuk apa, panca indra yang sempurna, kesehatan, usia muda, rasa aman, harta, dan segala akses yang sudah Allah beri ditujukan untuk kepentingan “Siapa”? Maka, persiapkanlah jawabannya. Selaraskan jawaban itu dengan tujuan Allah menciptakanmu.

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ

 

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi” (QS. Al Baqarah: 30).

 

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

 

Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz Dzariyat: 56)

 

أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ

 

Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” (QS. Al Mu’minun: 115).

 

أَيَحْسَبُ الْإِنْسَانُ أَنْ يُتْرَكَ سُدًى

Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggungjawaban)?” (QS. Al Qiyamah: 36).

 

            Kehidupan ini mungkin tidak sesederhana yang dituliskan dan diceritakan oleh orang-orang, ketika kita langsung menghadapinya. Maka, mintalah pada Allah, untuk mengokohkanmu pada nilai dan keyakinan yang diridhoi-Nya. Karena, kamu hanya seorang manusia biasa yang berusaha untuk taat pada perintah dan larangan Tuhan mu. Dan kamu harus tahu, bahwa Allah memberi pengajaran lewat berbagai cara indah-Nya. Bisa jadi ada hal yang menyesakkan dadamu, ada yang membuat tangismu tumpah, ada hal-hal yang perlu kamu relakan. Saat itu, kamu mungkin akan merasa takut, tapi ingatlah Allah selalu bersamamu. It`s really enough Suci. Kamu sudah menjalani 25 tahun kemarin dengan berbagai pelajaran, perasaan, dan pemaknaan. Maka, jika kemudian Allah memberimu kesempatan usia 25 tahun lagi kedepan dengan segala kepercayaan yang diberikan padamu, kamu juga pasti bisa, karena ada Allah yang akan selalu bisa kamu andalkan.

Teruslah tumbuh bersama…

Dan Pulang dengan bahagia…

Referensi

https://rumaysho.com/1263-berlakulah-jujur.html

https://rumaysho.com/342-untuk-apa-kita-diciptakan-di-dunia-ini.html

https://rumaysho.com/154-manusia-adalah-kholifah-allah-di-muka-bumi.html

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Januari: Tentang Kehilangan

  Di awal tahun 2024, Allah memberi salah satu pelajaran begitu berharga. Lewat ujian kehilangan. Ini menjadi pengalaman yang akan begitu membekas buatku. Seingatku, ini kali pertama aku menyaksikan tiga orang meninggalkan dunia, di dalam sebuah ruangan yang disebut ICU. Ruangan yang penuh monitor dengan suara teratur. Namun, bisa membuat dada sesak, saat suaranya mulai intens berbunyi. Monitor itu menunjukkan denyut nadi, nafas, tekanan darah, dan suhu seorang pasien. Di tengah ruangan, ada para petugas medis yang akan memantau dan sigap apabila ada tanda tidak beres dari monitor-monitor para pasien.             Jarak antara pasien yang satu dengan yang lain cukup dekat. Hanya ada gorden yang menjadi pembatas. Namun, gorden itu tidak ditutup sepenuhnya, agar tidak menghalangi petugas medis yang ingin memantau monitor. Untuk itu, aku bisa menyaksikan pasien dan keluarganya yang ada di sebelah ataupun di depanku.             Di malam pertama saat berjaga di ruang ICU, aku bisa men

Motivasi untuk Terus Belajar: Kids, This Is Your Mom

Sejak SMA aku punya impian, sebelum menikah, aku ingin menyelesaikan studi S2 terlebih dahulu. Motivasiku saat itu, salah satunya adalah, karena aku ingin menjadi teladan untuk anakku kelak dalam hal pendidikan. Bahwa terus belajar adalah hal penting dalam kehidupan. Ilmu menjadi cahaya dalam bertutur dan berbuat. Keberkahan ilmu akan tercerminkan dari sikap seseorang. Paling tidak, “Semangat Belajar” itu ingin kutumbuhkan dan semoga bisa menjadi inspirasi untuk ia kelak.  Pengetahuan tidak hanya melulu bicara tentang bangku sekolah ataupun perkuliahan, namun memuat berbagai hal yang menjadi bagian dari proses belajar, tumbuh, dan berkembang. Dalam perjalanan mencapai cita-cita misalnya, ada berbagai pengalaman baru yang dilalui, dan kadang kala membuat takut. Namun keberanian itu kerap kali muncul, salah satunya diilhami dari “peran” sebagai seorang perempuan yang kelak akan menjadi Ibu, madrasah pertama untuk anak-anak, jadi sumber pertanyaan mereka. Untuk itulah, aku perlu untuk m

Yogyakarta: Tour Perpus UGM

Selama kuliah, mayoritas waktuku diisi di Perpustakaan dibanding di dalam kelas. Kuliah empat semester jarak jauh. Sementara semester sisanya untuk penelitian dan mengerjakan tesis di Perpus. Fasilitas di Perpus UGM sangat beragam. Ada banyak fasilitas yang disediakan untuk mahasiswa. Juga ada banyak ruangan yang tersedia untuk mengakses berbagai layanan, mulai dari akses buku, jurnal, maupun tugas akhir kuliah. Sementara itu, di luar ruangan ada banyak spot tempat duduk yang disediakan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. Mulai dari meja panjang untuk ruang diskusi sampai meja yang tampaknya cocok untuk para introvert atau mahasiswa yang ingin fokus mengerjakan tugasnya sendiri. Ada juga kantin, loker, toilet dan mushola yang tersedia di setiap lantai, ruangan yang biasanya digunakan untuk melaksanakan kegiatan/seminar, juga spot bermain anak/balita. Waktu buka Perpus dari Hari Senin-Jum`at (08.00 pagi sampai 08.00 malam). Di hari Sabtu, buka sampai jam 12.00 siang. @perpustakaan_ugm Pe