Saat ini mungkin menjadi waktu yang
tepat untuk menulis catatan untuk diri sendiri. Ketika tak ada jabatan,
kekayaan, popularitas, pengikut apalagi kekuasaan. Di usia 26 tahun ini, aku ingin mengingatkan diriku di masa depan, tentang keyakinan dan nilai yang seharusnya
terus dijaga, terlebih jika Allah menitipkan beberapa amanah padaku kedepannya.
Meskipun, tentu saja, di titik ini aku masih memiliki banyak kekurangan untuk
bisa memahami kehidupan secara utuh, sehingga jiwa pembelajar itu seharusnya
terus tumbuh, dan semoga Allah selalu membimbingku dalam pemahaman yang
diridhoi-Nya.
Pertama, tentang kejujuran. Ini adalah lambang
dari tanggungjawab dan lawan dari rasa takut. Setiap amanah lakukan dengan
penuh tanggungjawab dan jangan takut untuk mengakui kesalahan juga mengatakan
kebenaran, meskipun itu pahit. Kamu mungkin akan selalu dihadapkan dengan hal
ini dan membuatmu menjadi bingung dalam bertindak, maka selalulah ingat pesan
Rasulullah, “Hendaklah kalian senantiasa berlaku jujur, karena sesungguhnya
kejujuran akan mengantarkan pada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan akan
mengantarkan pada surga. Jika seseorang senantiasa berlaku jujur dan berusaha
untuk jujur, maka dia akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Hati-hatilah
kalian dari berbuat dusta, karena sesungguhnya dusta akan mengantarkan kepada
kejahatan dan kejahatan akan mengantarkan pada neraka. Jika seseorang sukanya berdusta
dan berupaya untuk berdusta, maka ia akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta”
(HR. Muslim).
Kedua, memanusiakan manusia. Perlakukan setiap
orang, tanpa melihat latar belakangnya; kaya atau miskin, berseragam atau
compang-camping, se-suku ataupun berbeda, setanah air ataupun mancanegara, laki-laki,
perempuan, ataupun berbeda orientasi seksual, kamu hanya perlu melihatnya
sebagai seorang manusia. Siapapun berhak mendapat rasa hormat, senyuman, dan
ucapan baik. Kecuali, dia adalah orang yang tidak memperlakukan manusia sebagai
seorang manusia.
Ketiga, tidak perlu menyenangkan semua orang.
Berlaku baik pada setip orang, tapi membuat semua orang menyukaimu adalah hal
yang tidak perlu kamu lakukan. Itu bukanlah tujuanmu hidup. Lakukan yang Allah
suka dan ridho, cukup. Jika kemudian ada yang membencimu karena tindakanmu
tidak disukai oleh mereka, sementara itu adalah anjuran-Nya, maka kamu sudah
berada di jalan yang tepat. Keep going. Terutama ketika kamu menjaga dirimu
dari segala hal yang haram dan samar-samar.
Keempat, jangan takut salah. Seorang pembelajar yang
ingin tumbuh dan berkembang, maka ia pasti melakukan kesalahan. Jangan takut,
kesalahan adalah hal yang normal. Tidak ada manusia yang sempurna. Termasuk
dirimu. Kesalahanlah yang akan membuatmu belajar hingga menjadi bisa. Ingat,
setiap orang pasti dan harus melaluinya.
Kelima, tentang disiplin dan kerja keras. Ini
mungkin agak keras, tapi jangan lembek. Yakini bahwa untuk setiap doa yang kamu
impikan membutuhkan usaha, perjuangan, pengorbanan, rasa stres, rasa capek, dan
berbagai rasa yang tidak nyaman. Kamu pasti sangat tahu itu dari berbagai
cerita orang-orang yang berhasil dengan impiannya lewat tontotan ataupun buku
yang kamu baca. Maka, itupun berlaku untukmu. Jangan percaya pada sesuatu yang
instan. Proseslah yang akan memberimu banyak pelajaran berharga daripada tujuan
itu sendiri.
Keenam, jangan bergantung pada siapapun kecuali
Allah. Dalam berbagai urusan pastikan melibatkan Allah. Terus menggali, lalu gunakan
dan maksimalkan segala potensi yang sudah Allah beri untuk menjalani kehidupan
ini, dalam karir, pengembangan diri, finansial, dan berbagai aspek kehidupan,
sembari terus melangitkan doa dengan penuh keyakinan bahwa Allah lah yang
memiliki kuasa atas segala-galanya.
Ketujuh, tentang memaafkan. Mungkin ini akan berat,
tapi (sekali lagi) tidak ada orang yang sempurna dan Allah adalah sang Maha Pengampun.
Maka maafkan setiap orang, untuk melepaskan jiwamu dari rasa sakit. Let it
go.
Kedelapan, setiap rencana-Nya selalu baik. Percaya
dan Yakini itu. Untuk hal-hal yang mungkin tidak sesuai espektasi ataupun
harapanmu, tetaplah melihatnya dari perspektif kasih sayang Allah dan bagian
dari proses belajar. Kamu sudah menjalani kehidupan ini lebih dari ¼ abad, dan
kamu tahu pasti “Siapa” yang selalu bersamamu dan menjagamu. Jadi, kamu tahu
pasti Dia selalu menginginkan yang terbaik untukmu :)
Kesembilan, teruslah berbuat baik. Dimanapun,
kapanpun, dan pada siapapun. Teruslah berbuat baik, karena kebaikan itu adalah
untuk dirimu sendiri.
Kesepuluh, selesaikan apa yang sudah kamu mulai. Kalimat
ini sudah sangat jelas, bahwa setiap hal yang sudah kamu mulai, maka
berusahalah untuk menyelesaikannya dengan baik. Bagaimanapun kondisinya, jika
sudah diberi amanah ataupun sudah memilih, maka tuntaskanlah.
Terakhir, semuanya kelak akan dipertanggungjawabkan.
Nanti, Allah akan memanggilmu dan meminta pertanggungjawaban atas usia yang
kamu habiskan di dunia digunakan untuk apa, pendidikan tinggi yang sudah Allah
beri dipakai untuk apa, potensi yang sudah Allah beri dimanfaatkan untuk apa,
panca indra yang sempurna, kesehatan, usia muda, rasa aman, harta, dan segala
akses yang sudah Allah beri ditujukan untuk kepentingan “Siapa”? Maka,
persiapkanlah jawabannya. Selaraskan jawaban itu dengan tujuan Allah menciptakanmu.
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي
جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ
“Ingatlah
ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: Sesungguhnya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi” (QS. Al Baqarah: 30).
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا
لِيَعْبُدُونِ
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz Dzariyat: 56)
أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا
وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ
“Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu
secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?”
(QS. Al Mu’minun: 115).
أَيَحْسَبُ الْإِنْسَانُ أَنْ يُتْرَكَ سُدًى
“Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa
pertanggungjawaban)?” (QS. Al Qiyamah: 36).
Kehidupan ini mungkin tidak
sesederhana yang dituliskan dan diceritakan oleh orang-orang, ketika kita langsung
menghadapinya. Maka, mintalah pada Allah, untuk mengokohkanmu pada nilai dan
keyakinan yang diridhoi-Nya. Karena, kamu hanya seorang manusia biasa yang berusaha
untuk taat pada perintah dan larangan Tuhan mu. Dan kamu harus tahu, bahwa
Allah memberi pengajaran lewat berbagai cara indah-Nya. Bisa jadi ada hal yang
menyesakkan dadamu, ada yang membuat tangismu tumpah, ada hal-hal yang perlu
kamu relakan. Saat itu, kamu mungkin akan merasa takut, tapi ingatlah Allah selalu
bersamamu. It`s really enough Suci. Kamu sudah menjalani 25 tahun
kemarin dengan berbagai pelajaran, perasaan, dan pemaknaan. Maka, jika kemudian
Allah memberimu kesempatan usia 25 tahun lagi kedepan dengan segala kepercayaan
yang diberikan padamu, kamu juga pasti bisa, karena ada Allah yang akan selalu
bisa kamu andalkan.
Teruslah
tumbuh bersama…
Dan
Pulang dengan bahagia…
Referensi
https://rumaysho.com/1263-berlakulah-jujur.html
https://rumaysho.com/342-untuk-apa-kita-diciptakan-di-dunia-ini.html
https://rumaysho.com/154-manusia-adalah-kholifah-allah-di-muka-bumi.html
Komentar
Posting Komentar