Langsung ke konten utama

PK 152 – Abhinaya Estungkara


“PK itu memiliki banyak kenangan manis, tapi cukup untuk dikenang bukan diulang”

PK (Persiapan Keberangkatan) 152 LPDP sudah kelar jumat kemarin bertempat di Mercure Hotel, Ancol Jakarta. Banyak cerita dan drama. Sejak sebelum PK hingga di hari pelaksanaannya. Mulai dari drama undangan sampai ke agenda dan kebutuhan kegiatan.

Meski hanya 5 hari, PK berasa kayak lama banget haha. Tapi dari situ sebenarnya saya jadi belajar bahwa kalimat “kok hari cepat banget beralu yah” adalah kata lain dari kurang produktif atau tidak efektifnya kita memanfaatkan waktu. PK ngajarin banget tentang disiplin. Setiap hari hanya bisa tidur 2-3 jam. Saat materi dikuat-kuatin matanya biar gak sampe ketutup.  Gak ada istilah telat. Setiap hari selalu lari-larian di lorong hotel, biar bisa dapat stiker smile. Agenda beragam kegiatan jalan sesuai waktunya. Meski agak sedikit shock dengan rutinitas itu, tapi manfaatnya banyak banget. Terutama bagaiaman selama ini cara kita menghargai waktu.


Tak hanya agenda kegiatannya yang berkesan, tapi juga teman-teman PK yang datang dari berbagai daerah. Kadang suka speechless ada diantara mereka orang-orang hebat dan udah punya banyak pengalaman. But, it`s oky. Saya bisa banyak belajar dari mereka dan menjadi motivasi untuk bisa menggenjot diri untuk tidak terlena dengan zona nyaman, untuk terus belajar, dan untuk tetap berani dan sabar agar bisa jadi lebih baik.

Oh ya, bicara tentang berani, ini pengalaman pertamaku ke Jakarta. Saya tak pernah berpikir menjadikan Jakarta sebagai kota perantauan berikutnya. Entahlah, mungkin karena berbagai asumsi dengan kota Jakarta yang macet, polusi, metropolitan, serba cepet, trend center, sepertinya bukan “aku banget”. Tapi saya selalu percaya, bahwa ini jadi titik baru yang sudah disiapkan-Nya. Tak tahu apa yang akan terjadi kedepan, saya akan selalu percaya pada-Nya.


PK-152 Abhinaya Estungkara memberi pengalaman baru dan tak akan pernah terlupakan. Seperti namanya, Abhinaya Estungkara yang bermakna “semangat dalam menghadapi segala rintangan”, ada banyak hal yang perlu diputuskan dan dihadapi selama menjalaninya, dan pengalaman itu banyak membuatku belajar dari 152 orang peserta PK, mulai dari peran, tanggungjawab dan kemampuan mereka untuk bisa mengambil bagian mulai dari hal paling kecil hingga besar.


Terima kasih PK-152. Terima kasih sudah memberi titik baru di hidupku. Sampai jumpa kembali dalam keadaan terbaik : Menjadi manusia yang bermanfaat untuk banyak orang.

Abhinaya Estungkara ~ Satu Cita, Satu Cinta, Indonesia Jaya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Januari: Tentang Kehilangan

  Di awal tahun 2024, Allah memberi salah satu pelajaran begitu berharga. Lewat ujian kehilangan. Ini menjadi pengalaman yang akan begitu membekas buatku. Seingatku, ini kali pertama aku menyaksikan tiga orang meninggalkan dunia, di dalam sebuah ruangan yang disebut ICU. Ruangan yang penuh monitor dengan suara teratur. Namun, bisa membuat dada sesak, saat suaranya mulai intens berbunyi. Monitor itu menunjukkan denyut nadi, nafas, tekanan darah, dan suhu seorang pasien. Di tengah ruangan, ada para petugas medis yang akan memantau dan sigap apabila ada tanda tidak beres dari monitor-monitor para pasien.             Jarak antara pasien yang satu dengan yang lain cukup dekat. Hanya ada gorden yang menjadi pembatas. Namun, gorden itu tidak ditutup sepenuhnya, agar tidak menghalangi petugas medis yang ingin memantau monitor. Untuk itu, aku bisa menyaksikan pasien dan keluarganya yang ada di sebelah ataupun di depanku.             Di malam pertama saat berjaga di ruang ICU, aku bisa men

Motivasi untuk Terus Belajar: Kids, This Is Your Mom

Sejak SMA aku punya impian, sebelum menikah, aku ingin menyelesaikan studi S2 terlebih dahulu. Motivasiku saat itu, salah satunya adalah, karena aku ingin menjadi teladan untuk anakku kelak dalam hal pendidikan. Bahwa terus belajar adalah hal penting dalam kehidupan. Ilmu menjadi cahaya dalam bertutur dan berbuat. Keberkahan ilmu akan tercerminkan dari sikap seseorang. Paling tidak, “Semangat Belajar” itu ingin kutumbuhkan dan semoga bisa menjadi inspirasi untuk ia kelak.  Pengetahuan tidak hanya melulu bicara tentang bangku sekolah ataupun perkuliahan, namun memuat berbagai hal yang menjadi bagian dari proses belajar, tumbuh, dan berkembang. Dalam perjalanan mencapai cita-cita misalnya, ada berbagai pengalaman baru yang dilalui, dan kadang kala membuat takut. Namun keberanian itu kerap kali muncul, salah satunya diilhami dari “peran” sebagai seorang perempuan yang kelak akan menjadi Ibu, madrasah pertama untuk anak-anak, jadi sumber pertanyaan mereka. Untuk itulah, aku perlu untuk m

Yogyakarta: Tour Perpus UGM

Selama kuliah, mayoritas waktuku diisi di Perpustakaan dibanding di dalam kelas. Kuliah empat semester jarak jauh. Sementara semester sisanya untuk penelitian dan mengerjakan tesis di Perpus. Fasilitas di Perpus UGM sangat beragam. Ada banyak fasilitas yang disediakan untuk mahasiswa. Juga ada banyak ruangan yang tersedia untuk mengakses berbagai layanan, mulai dari akses buku, jurnal, maupun tugas akhir kuliah. Sementara itu, di luar ruangan ada banyak spot tempat duduk yang disediakan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. Mulai dari meja panjang untuk ruang diskusi sampai meja yang tampaknya cocok untuk para introvert atau mahasiswa yang ingin fokus mengerjakan tugasnya sendiri. Ada juga kantin, loker, toilet dan mushola yang tersedia di setiap lantai, ruangan yang biasanya digunakan untuk melaksanakan kegiatan/seminar, juga spot bermain anak/balita. Waktu buka Perpus dari Hari Senin-Jum`at (08.00 pagi sampai 08.00 malam). Di hari Sabtu, buka sampai jam 12.00 siang. @perpustakaan_ugm Pe