Langsung ke konten utama

Ramadhan Challange Part 20 : Lima Alasan Kenapa Saya Wajib Tahu Berbahasa Inggris !




“Patah itu...ketika teman-teman mu lagi rame-ramenya bahas sesuatu digrup,terus tiba-tiba kamu ingat hari itu english day, lalu kamu beri tahu ke mereka, dan seketika itu pun grup itu jadi sepi”

Hari ini mau bahas tentang bahasa Ingris (walaupun sebenarnya sih yang nulis ini gak tau amet bahasa Inggris yak, tapi dia masih belajar ko hehe). Jadi, sesuai judulnya, lima alasan kenapa saya wajib tahu berbahasa Inggris, berarti itu adalah alasan versi saya. Selain sebagai penguatan untuk saya. Juga bagi pembaca yang belum tahu alasannya belajar bahasa Inggris untuk apa, setidaknyakan bisa copy alasan saya (lebih enak pakai kata copy ketimbang terinspirasi atau termotivasi, masih belum pede pakai kata-katai itu hehe).



Nah, kita mulai saja. So, alasana saya adalah :
1)      Karena saya mau
Alasan pertama karena saya mau (alasannya luar biasa yah, kenapa gak sekalian karena takdir)
Seperti orang-orang bijak bilang “Dimana ada kemauana, disitu ada jalan”.
Kemauan...
Kemauan itu lahir ketika saya melihat orang-orang. Lihat orang pintar bahasa inggris. Lihat teman jadi delegasi pertukaran karena jago bahasa inggris. Lihat orang-orang bisa ikut event disana-sini, karena menguasai bahasa inggris. Jadi, semuanya karena melihat orang. Yah, saya terinspirasi dari orang-orang itu. Saya pun ingin seperti mereka. Itulah yang membuat kemauan itu lahir.

2)      Karena saya malu
Saya ada cerita sedikit sih, darimana awalnya semangat belajar bahasa inggris itu dimulai (siapin kopi dan pia mirah :)).  Jadi, awalnya itu ketika saya ke Pare atau tepatnya di kampung Inggris. Disana kalau sore kita ada kelas tambahan. Biasanya di Pare Corner. Tapi ini bukan kelas wajib sih. Jadi,yang mau datang atau tidak terserah.
....
Singkat cerita oleh mentor kami dibagi jadi beberapa kelompok. Ditugaskan untuk speech (pidato) dengan tema yang sudah ditentukan (kebayang gak sih tuh rasanya gimana, saya yang cuman tau vocab secuil doang mesti speech tiba-tiba, oala panas dingin tu dah).

Terus kita kenalan masing-masingkan. Rata-rata sih mereka dari univ Jawa. Lanjut kita hom pim pa siapa yang diluan (gak tau tiba-tiba aja ide hom pim pa itu keluar haha). Saya urutan ketiga terakhir seingatku. Saya mikinya mereka ini gak jauh bedalah dengan saya, karena ambilnya speaking 1 (sekedar informasi, jadi kalau di tempat kursusku itu global english ada level untuk program speaking, ada pre-speaking, sepaking 1,2,3,4, semakin besar angkanya semakin bagus juga kualitas speakingnya). Tapi, semua itu diluar ekspektasi saya kawan-kawan. Meskipun mereka speaking 1, tapi speaking mereka luar biasa lancar. Dan tiba giliran saya (yah ini dibisa-bisakanlah meskipun sebenarnya tidak bisa :( ). Mereka banyak bantui saya kalau gak tau translate bahasa inggrisnya (jadi saya speechnya kebanyakan how to say doang, kan malu).

Yah itu pengalaman saya yang bisa jadi pelajaran buat saya pribadi khususnya. Malu gak bisa diantara mereka yang bisa. Tidak mau malu lagi untuk kedua kalinya (kenapa gak nyadar dari SD yah -_-)

3)      Karena Saya Mau Lanjut S2
Yah semua orang taulah yah kalau persyaratan lanjut S2 itu harus punya skor toefl atau ielts yang sesuai dengan standar dari universitas yang dituju.  Pastinya harus bisa kuasai baahsa Inggris.
“Kalau untuk toefl atau ielts memang bahasa Inggrisnya harus bagus” itu katanya Mba Puji Awardee LPDP Luar Negeri (semoga secepatnya bisa segera ke univ yang dituju yah Mba :) )

4)      Karena Say Mau ke Luar Negeri
Ditulisan saya sebelumnya saya sudah tulis negara mana yang ingin saya kunjungi (besar yah mimpi saya ?  tapi saya yakin, karena keputusan Allah sesuai dengan prasangka mahluknya, manjaddawajadda :) ).

Seperti yang kita ketahui, bahasa Inggris adalah bahasa internasional. Jadi, kalau mau keluar negeri yah harus bisa pakai bahasa ini.

5)      Dan Lain-Lain
Sebenarnya ada banyak alasan kenapa tidak hanya saya, tapi juga teman-teman harus bisa berbahasa Inggris. Karena ada banyak sekali manfaat yang diperoleh. Contohnya, lulusan yang punya kemampuan bahasa Inggris akan lebih cepat dapat pekerjaan. Ketika kamu berimpian bekerja ditempat berstandar nasional bahkan internasional biasanya disesi wawancara interviewer juga akan bertanya menggunakan bahasa Inggris. Atau kamu juga bisa berpenghasilan sendiri dengan mengajar atau membuka les private bahasa Inggris. Dan selain IPTEK, kemampuan mengusai bahasa selain Indonesia juga sangat penting diera ini, karena kita sudah memasuki Masyarakat Ekonomi Asean, dimana kompetisi semakin ketat (hayo banguuunnnn).

Jadi, itu beberapa alasan saya dari sekarang mesti belajar dan bisa menguasai bahasa internasional tersebut. Kata mentor saya, belajar bahasa Inggris itu mudah. Kalau kita jadikan habbit (kebiasaan).

Mudah...Mudah...Mudah...

#RamadhanChallange
#30DWB
#NulisRundom2017
#StudyClubEnglish
#EnglishDay

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Januari: Tentang Kehilangan

  Di awal tahun 2024, Allah memberi salah satu pelajaran begitu berharga. Lewat ujian kehilangan. Ini menjadi pengalaman yang akan begitu membekas buatku. Seingatku, ini kali pertama aku menyaksikan tiga orang meninggalkan dunia, di dalam sebuah ruangan yang disebut ICU. Ruangan yang penuh monitor dengan suara teratur. Namun, bisa membuat dada sesak, saat suaranya mulai intens berbunyi. Monitor itu menunjukkan denyut nadi, nafas, tekanan darah, dan suhu seorang pasien. Di tengah ruangan, ada para petugas medis yang akan memantau dan sigap apabila ada tanda tidak beres dari monitor-monitor para pasien.             Jarak antara pasien yang satu dengan yang lain cukup dekat. Hanya ada gorden yang menjadi pembatas. Namun, gorden itu tidak ditutup sepenuhnya, agar tidak menghalangi petugas medis yang ingin memantau monitor. Untuk itu, aku bisa menyaksikan pasien dan keluarganya yang ada di sebelah ataupun di depanku.             Di malam pertama saat berjaga di ruang ICU, aku bisa men

Motivasi untuk Terus Belajar: Kids, This Is Your Mom

Sejak SMA aku punya impian, sebelum menikah, aku ingin menyelesaikan studi S2 terlebih dahulu. Motivasiku saat itu, salah satunya adalah, karena aku ingin menjadi teladan untuk anakku kelak dalam hal pendidikan. Bahwa terus belajar adalah hal penting dalam kehidupan. Ilmu menjadi cahaya dalam bertutur dan berbuat. Keberkahan ilmu akan tercerminkan dari sikap seseorang. Paling tidak, “Semangat Belajar” itu ingin kutumbuhkan dan semoga bisa menjadi inspirasi untuk ia kelak.  Pengetahuan tidak hanya melulu bicara tentang bangku sekolah ataupun perkuliahan, namun memuat berbagai hal yang menjadi bagian dari proses belajar, tumbuh, dan berkembang. Dalam perjalanan mencapai cita-cita misalnya, ada berbagai pengalaman baru yang dilalui, dan kadang kala membuat takut. Namun keberanian itu kerap kali muncul, salah satunya diilhami dari “peran” sebagai seorang perempuan yang kelak akan menjadi Ibu, madrasah pertama untuk anak-anak, jadi sumber pertanyaan mereka. Untuk itulah, aku perlu untuk m

Yogyakarta: Tour Perpus UGM

Selama kuliah, mayoritas waktuku diisi di Perpustakaan dibanding di dalam kelas. Kuliah empat semester jarak jauh. Sementara semester sisanya untuk penelitian dan mengerjakan tesis di Perpus. Fasilitas di Perpus UGM sangat beragam. Ada banyak fasilitas yang disediakan untuk mahasiswa. Juga ada banyak ruangan yang tersedia untuk mengakses berbagai layanan, mulai dari akses buku, jurnal, maupun tugas akhir kuliah. Sementara itu, di luar ruangan ada banyak spot tempat duduk yang disediakan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. Mulai dari meja panjang untuk ruang diskusi sampai meja yang tampaknya cocok untuk para introvert atau mahasiswa yang ingin fokus mengerjakan tugasnya sendiri. Ada juga kantin, loker, toilet dan mushola yang tersedia di setiap lantai, ruangan yang biasanya digunakan untuk melaksanakan kegiatan/seminar, juga spot bermain anak/balita. Waktu buka Perpus dari Hari Senin-Jum`at (08.00 pagi sampai 08.00 malam). Di hari Sabtu, buka sampai jam 12.00 siang. @perpustakaan_ugm Pe