Langsung ke konten utama

Ramadhan for Charity : Celana Botol




“Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat untuk orang lain”

Ramadhan for Charity adalah salah satu kegiatan luar biasa yang pernah saya ikuti.  Berbagi bersama adik-adik SD Inpres Dusun Selena. Senang rasanya bisa menemani adik-adik ini berbelanja. Meskipun agak deg-degkan awalnya. Karena ini pertama kali menjadi relawan di kegiatan RFC yang sudah terselenggara selama lima tahun ini. 

Jadi, Ramadhan for Charity (RFC) adalah kegiatan belanja bareng dengan kaum dhuafa dan anak yatim. Donasinya berasal dari para donatur (semoga makin dilapangkan rezkinya yah kakak-kakak donatur). Dan RFC#5 kali ini dilaksanakan bersama adik-adik SD Inpres Dusun Selena yang berjumlah 102 anak. Tiap anak diberi uang saku sebesar 300 ribu untuk membeli barang kebutuhan mereka. Namun, paling diutamakan adalah kebutuhan pendidikan seperti seragam sekolah, alat tulis-menulis, baru kemudian pakaian lebaran dan kebutuhan lain yang mereka inginkan.

Tugas para relawan harus bisa menggunakan uang seefisien dan seefektif mungkin agar berbagai kebutuhan adik-adik ini bisa terbeli. Wah, tantangan cukup beratkan (khususnya buat saya yang gak tau tawar-menawar)

Sebelum berbelanja, panitia membagi anak untuk para relawan (membagi anak, saya gak tau kata lain yang lebih enak didengar yah hehe). Nah saya dapatnya adik Deliana (kelas 5 SD) dan adik Sumiati (kelas 6 SD). Sebenarnya, gak terlalu ribet sih ngurus mereka karena permintaannya gak banyak cuman aneh. Habis sih diajak beli baju sekolah gak mau, beli sepatu gak mau, beli buku gak mau, beli mukenah gak mau..maunya....celana botol..Ya Allah..kan pusing pala berbie. Yah terpaksa unsur pemaksaan digunakan haha. Karena yang jadi prioritas itu belanja untuk pendidikan jadi saya beliin kebutuhan untuk pendidikan dulu baru setelah itu keinginan mereka. Alhamdulillah mereka nurut hehehe.

So, over all seneng banget sih bisa jadi relawan di RFC #5. Bisa lihat senyum mereka. Apalagi pas nanya ke mereka kalian senang dan mereka jawabnya seneng. Wah...

Semoga tahun-tahun mendatang kegiatan ini terus berlanjut dan makin besar, serta para donatur pun makin bertambah. Semangat menebar kebaikan :)

#RamadhanChallenge
#30DWB
#NulisRundom2017
#RFC5

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Januari: Tentang Kehilangan

  Di awal tahun 2024, Allah memberi salah satu pelajaran begitu berharga. Lewat ujian kehilangan. Ini menjadi pengalaman yang akan begitu membekas buatku. Seingatku, ini kali pertama aku menyaksikan tiga orang meninggalkan dunia, di dalam sebuah ruangan yang disebut ICU. Ruangan yang penuh monitor dengan suara teratur. Namun, bisa membuat dada sesak, saat suaranya mulai intens berbunyi. Monitor itu menunjukkan denyut nadi, nafas, tekanan darah, dan suhu seorang pasien. Di tengah ruangan, ada para petugas medis yang akan memantau dan sigap apabila ada tanda tidak beres dari monitor-monitor para pasien.             Jarak antara pasien yang satu dengan yang lain cukup dekat. Hanya ada gorden yang menjadi pembatas. Namun, gorden itu tidak ditutup sepenuhnya, agar tidak menghalangi petugas medis yang ingin memantau monitor. Untuk itu, aku bisa menyaksikan pasien dan keluarganya yang ada di sebelah ataupun di depanku.             Di malam pertama saat berjaga di ruang ICU, aku bisa men

Motivasi untuk Terus Belajar: Kids, This Is Your Mom

Sejak SMA aku punya impian, sebelum menikah, aku ingin menyelesaikan studi S2 terlebih dahulu. Motivasiku saat itu, salah satunya adalah, karena aku ingin menjadi teladan untuk anakku kelak dalam hal pendidikan. Bahwa terus belajar adalah hal penting dalam kehidupan. Ilmu menjadi cahaya dalam bertutur dan berbuat. Keberkahan ilmu akan tercerminkan dari sikap seseorang. Paling tidak, “Semangat Belajar” itu ingin kutumbuhkan dan semoga bisa menjadi inspirasi untuk ia kelak.  Pengetahuan tidak hanya melulu bicara tentang bangku sekolah ataupun perkuliahan, namun memuat berbagai hal yang menjadi bagian dari proses belajar, tumbuh, dan berkembang. Dalam perjalanan mencapai cita-cita misalnya, ada berbagai pengalaman baru yang dilalui, dan kadang kala membuat takut. Namun keberanian itu kerap kali muncul, salah satunya diilhami dari “peran” sebagai seorang perempuan yang kelak akan menjadi Ibu, madrasah pertama untuk anak-anak, jadi sumber pertanyaan mereka. Untuk itulah, aku perlu untuk m

Yogyakarta: Tour Perpus UGM

Selama kuliah, mayoritas waktuku diisi di Perpustakaan dibanding di dalam kelas. Kuliah empat semester jarak jauh. Sementara semester sisanya untuk penelitian dan mengerjakan tesis di Perpus. Fasilitas di Perpus UGM sangat beragam. Ada banyak fasilitas yang disediakan untuk mahasiswa. Juga ada banyak ruangan yang tersedia untuk mengakses berbagai layanan, mulai dari akses buku, jurnal, maupun tugas akhir kuliah. Sementara itu, di luar ruangan ada banyak spot tempat duduk yang disediakan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. Mulai dari meja panjang untuk ruang diskusi sampai meja yang tampaknya cocok untuk para introvert atau mahasiswa yang ingin fokus mengerjakan tugasnya sendiri. Ada juga kantin, loker, toilet dan mushola yang tersedia di setiap lantai, ruangan yang biasanya digunakan untuk melaksanakan kegiatan/seminar, juga spot bermain anak/balita. Waktu buka Perpus dari Hari Senin-Jum`at (08.00 pagi sampai 08.00 malam). Di hari Sabtu, buka sampai jam 12.00 siang. @perpustakaan_ugm Pe