Langsung ke konten utama

Ramadhan Challange Part 28 : Ini kampungku ! Mana kampungmu ?


"Mudik. Momen dimana orang kampung dirindukan oleh orang kota"

Pulang kampung atau biasa disebut mudik sering kita jumpai khusunya dihari libur panjang. Para penghuni kota yang memiliki kampung ramai-ramai balik ketempat kelahirannya guna melepas rindu bersama sanak keluarga. Tak terkecuali diriku. Yah, akupun seorang anak rantau yang pergi ke kota untuk menuntut ilmu. Dan kini saatnya aku kembali pulang. Setidaknya sebelum kuliah dimulai, kerinduan bertemu dan mencicipi masakan ibu bisa tercapai.

Kampungku terletak di Desa Ogomoli, Kecematan Galang, Kabupaten Tolitoli. Rumahku berada di piggiran pantai. Tepat dibelakang rumahku ada sebuah pohon kelapa yang tak begitu tinggi, sehingga buahnya dapat langsung dipetik. Menikmati birunya langit, cerahnya matahari, dan deburan ombak. Menjadi ritual wajib sebelum kembali ke kota dengan berbagai rutinitas disana.

Selain pemandangan itu, ada satu tempat lagi yang membuatku merasa paling nyaman. Yakni kamarku. Ah...akhirnya aku bertemu lagi dengan kasur empukku. Tempat yang selalu bisa membuatku terlelap dan lupa segalanya.

Semenjak keberangkatanku mudik, teman-teman yang lain pun satu per satu menyusul menuju kampung halaman mereka sendiri. Semenjak itu pun kota mulai sepi, karena ditinggal para perantau. Grup - grup chat mulai rame dengan ucapan "selamat mudik", "hati-hati di jalan", "fii amanillah". Dan ada juga beberapa pertanyaan chat yang membuatku tertawa, seperti "di kampumu ada jaringan ?" dan "kapan balik ?". Dua pertanyaan ini menurutku aneh tapi cukup menggelitik. Entahlah, memang mungkin kampung selalu identik dengan daerah pelosok dan terpencil, sehingga orang berpikir bahwa jaringan pun tidak ingin masuk kesana haha. Tapi, aku bersyukur. Aku tidak mesti keluar rumah atau naik ke gunung untuk mendapat signal. Karena di kampungku pun sudah mendukung layanan 4G, meskipun belum sampai diseluruh desa.

"Kapan balik ?". Pertanyaan yang mebuatku berpikir dua hal. Mereka rindu. Atau karena ada tugas dan tanggungjawab yang harus segera ku selesaikan di kota. Dan jawabannya lebih banyak tertuju pada alasan kedua haha.

Oh ia. Aku hampir lupa menceritakannya. Kampungku waktu lalu terkena bencana banjir. Namun, kondisi sekarang sudah cukup baik. Namun, tetap harus berhati-hati, karena sedang rawan longsor. Para pengendara pun harus pelan-pelan saat hujan, karena jalanan licin bercampur lumpur. Begitu pun ketika matahari bersinar terik. Aku harus memastikan diriku menggunakan masker, bila tak ingin menghirup debu yang tersebar dimana-mana. Aku hanya bisa berharap dan berdoa, kampungku tak lagi terkena bencana agar bisa menikmati hari kemenangan yang tinggal menghitung hari dengan khusyu dan khitmat. Amin...

--------------
Sepenggal cerita tentangku dan kampungku . Tak banyak yang bisa ku ceritakan. Tak banyak pun tempat yang bisa ku explore layaknya MTMA menyajikan tempat keren disetiap sudut daerah yang mereka kunjungi. Tapi, akan ada waktunya saya akan menulis tempat-tempat dengan pemandangan indah dan kekayaan alam kampungku tercinta.

#RamadhanChallange
#30DWB
#NulisRundom2017
#H-3

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Januari: Tentang Kehilangan

  Di awal tahun 2024, Allah memberi salah satu pelajaran begitu berharga. Lewat ujian kehilangan. Ini menjadi pengalaman yang akan begitu membekas buatku. Seingatku, ini kali pertama aku menyaksikan tiga orang meninggalkan dunia, di dalam sebuah ruangan yang disebut ICU. Ruangan yang penuh monitor dengan suara teratur. Namun, bisa membuat dada sesak, saat suaranya mulai intens berbunyi. Monitor itu menunjukkan denyut nadi, nafas, tekanan darah, dan suhu seorang pasien. Di tengah ruangan, ada para petugas medis yang akan memantau dan sigap apabila ada tanda tidak beres dari monitor-monitor para pasien.             Jarak antara pasien yang satu dengan yang lain cukup dekat. Hanya ada gorden yang menjadi pembatas. Namun, gorden itu tidak ditutup sepenuhnya, agar tidak menghalangi petugas medis yang ingin memantau monitor. Untuk itu, aku bisa menyaksikan pasien dan keluarganya yang ada di sebelah ataupun di depanku.             Di malam pertama saat berjaga di ruang ICU, aku bisa men

Motivasi untuk Terus Belajar: Kids, This Is Your Mom

Sejak SMA aku punya impian, sebelum menikah, aku ingin menyelesaikan studi S2 terlebih dahulu. Motivasiku saat itu, salah satunya adalah, karena aku ingin menjadi teladan untuk anakku kelak dalam hal pendidikan. Bahwa terus belajar adalah hal penting dalam kehidupan. Ilmu menjadi cahaya dalam bertutur dan berbuat. Keberkahan ilmu akan tercerminkan dari sikap seseorang. Paling tidak, “Semangat Belajar” itu ingin kutumbuhkan dan semoga bisa menjadi inspirasi untuk ia kelak.  Pengetahuan tidak hanya melulu bicara tentang bangku sekolah ataupun perkuliahan, namun memuat berbagai hal yang menjadi bagian dari proses belajar, tumbuh, dan berkembang. Dalam perjalanan mencapai cita-cita misalnya, ada berbagai pengalaman baru yang dilalui, dan kadang kala membuat takut. Namun keberanian itu kerap kali muncul, salah satunya diilhami dari “peran” sebagai seorang perempuan yang kelak akan menjadi Ibu, madrasah pertama untuk anak-anak, jadi sumber pertanyaan mereka. Untuk itulah, aku perlu untuk m

Yogyakarta: Tour Perpus UGM

Selama kuliah, mayoritas waktuku diisi di Perpustakaan dibanding di dalam kelas. Kuliah empat semester jarak jauh. Sementara semester sisanya untuk penelitian dan mengerjakan tesis di Perpus. Fasilitas di Perpus UGM sangat beragam. Ada banyak fasilitas yang disediakan untuk mahasiswa. Juga ada banyak ruangan yang tersedia untuk mengakses berbagai layanan, mulai dari akses buku, jurnal, maupun tugas akhir kuliah. Sementara itu, di luar ruangan ada banyak spot tempat duduk yang disediakan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. Mulai dari meja panjang untuk ruang diskusi sampai meja yang tampaknya cocok untuk para introvert atau mahasiswa yang ingin fokus mengerjakan tugasnya sendiri. Ada juga kantin, loker, toilet dan mushola yang tersedia di setiap lantai, ruangan yang biasanya digunakan untuk melaksanakan kegiatan/seminar, juga spot bermain anak/balita. Waktu buka Perpus dari Hari Senin-Jum`at (08.00 pagi sampai 08.00 malam). Di hari Sabtu, buka sampai jam 12.00 siang. @perpustakaan_ugm Pe