Langsung ke konten utama

Ramadhan Challenge Part 30 : FINISH ?




“Ada banyak sekali manfaat yang kamu dapatkan dengan menulis. Salah satunya menjadi sebaik-baik manusia. Yakni yang bermanfaat untuk orang lain. Karena tidak ada yang tahu tulisanmu bisa mengubah kehidupan orang lain menjadi lebih baik. Walaupun itu hanya dengan 1 Firman Allah. Atau 1 Hadist Rasull. Atau hanya sekedar 1 Kalimat Penyemangat”

Tidak terasa sudah 30 hari berlalu. Awal challenge ini cuman sekedar iseng saja. Penasaran apakah saya bisa komitmen nulis setiap hari ? Makanya ingin menantang diri sendiri untuk bisa melakukannya.

Selama 30 hari nulis diblogku ini, ada banyak manfaat yang saya dapatkan. Apa saja ? Check this out…(haha..ala-ala kayak yang disebelah ye :))

Pertama…
Saya lebih percaya diri untuk menulis tentang apa yang saya pikirkan.

Tidak seperti dulu. Saya sibuk memikirkan apa kata orang nanti tentang tulisanku. Sehingga yang terjadi adalah, didepan laptop kerja ku hanya ketik…hapus…ketik…hapus, pas moodnya sudah gak enak, berhenti deh nulisnya. 

Begitu juga dengan gaya penulisan. Kadang bisa bikin labil juga. Enaknya pakai yang baku, atau semi, atau alay..haha. Awal nulis Ramadhan Challenge itu kayak gitu. Tapi lama kelamaan gaya kepenulisan ini gak masalah lagi. Yang penting adalah gimana nyamannya saya nulis, sehingga ide dan inspirasi itu bisa keluar. Makanya tulisan selama ramdahan challenge itu random banget.

“Dengan terus-menerus berlatih menulis maka kamu akan temukan sendiri gaya kepenulisanmu”.

Saya percaya kata-kata ini. Jadi, tulis ya tulis aja! Seiring berjalannya waktu kamu pasti akan temukan gaya penulisanmu sendiri.

Kedua…
Saya lebih berani mengumbar mimpi.

Saya memang suka sekali menulis mimpi-mimpiku. Lalu menempelkannya didinding kamarku. Tapi, kadang kalau ada orang yang bertanya Suci mimpinya jadi apa ? Suci mau kemana aja ? Suci planning mu kedepan seperti apa ? Tiba-tiba saya jadi bleng seketika. Entahlah, mungkin karena saya sendiri tidak yakin dengan mimpiku, sehingga takut untuk menyampaikannya. Namun, diblog ini saya sempat menuliskan beberapa harapanku kedepan. Membiarkan oran lain tahu apa cita-citaku menurutku itu penting. Karena kita butuh lingkungan yang mendukung mimpi kita. Ada satu hal yang saya percaya. Kata-kata itu adalah doa. Semakin sering kau menuliskannya, semakin sering kau menceritakannya, mak semakin besar mimpi-mimpi itu akan terwujud.

Ketiga…
Dan lain-lain.
Dan lain-lain ini ada banyak sih. Misal, blog saya udah bersih dari sarang laba-laba, karena sudah ada yang tempati (rumah kali ah :) ). Terus blog saya ada yang baca (Alahamdulillah loh, makasih loh :)). Saya punya lima orang pembaca setia. Pasti nih yah, setiap saya baru post tulisan baru, selalu 5 orang ini yang baca diluan. Tapi saya tak tahu apakah ini adalah orang yang sama atau berbeda. Yang jelas saya berharap ini bukan orang rumah (mama, etta, kakakku dua orang, dan adikku, tapi ini pas lima orang yah). Tapi siapapun itu pembacanya saya berharap kalian tidak bosan yah dengan tulisan-tulisanku (lopeyu :)). Dan juga yang paling senang sih, ada juga yang ikut nulis Ramadhan Challenge, meskipun gak full sebulan, tapi saya senang mereka bisa ikut berpartisipasi :). Selain itu juga, tulisan dalam blog ini sebagai story yang akan selalu bisa saya kenang (khusunya dimasa tua, in shaa Allah umur panjang). Juga sebagai reminder terkait target-target yang ingin saya capai.

So, udah kelar Ramadhan Challenge 30 Days Writing Blog. Tapi bukan berarti kelar juga untuk nulis blog. In shaa Allah kedepannya lebih rajin lagi post tulisan. Karena saya tahu, menulis itu sangat penting. Ada banyak sekali manfaat yang kamu dapatkan dengan menulis. Salah satunya menjadi sebaik-baik manusia. Yakni yang bermanfaat untuk orang lain. Karena tidak ada yang tahu tulisanmu bisa mengubah kehidupan orang lain menjadi lebih baik. Walaupun itu hanya dengan 1 Firman Allah. Atau 1 Hadist Rasull. Atau hanya sekedar 1 Kalimat Penyemangat.

#RamadhanChallange
#30DWB
#NulisRundom2017
#FINISH

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Januari: Tentang Kehilangan

  Di awal tahun 2024, Allah memberi salah satu pelajaran begitu berharga. Lewat ujian kehilangan. Ini menjadi pengalaman yang akan begitu membekas buatku. Seingatku, ini kali pertama aku menyaksikan tiga orang meninggalkan dunia, di dalam sebuah ruangan yang disebut ICU. Ruangan yang penuh monitor dengan suara teratur. Namun, bisa membuat dada sesak, saat suaranya mulai intens berbunyi. Monitor itu menunjukkan denyut nadi, nafas, tekanan darah, dan suhu seorang pasien. Di tengah ruangan, ada para petugas medis yang akan memantau dan sigap apabila ada tanda tidak beres dari monitor-monitor para pasien.             Jarak antara pasien yang satu dengan yang lain cukup dekat. Hanya ada gorden yang menjadi pembatas. Namun, gorden itu tidak ditutup sepenuhnya, agar tidak menghalangi petugas medis yang ingin memantau monitor. Untuk itu, aku bisa menyaksikan pasien dan keluarganya yang ada di sebelah ataupun di depanku.             Di malam pertama saat berjaga di ruang ICU, aku bisa men

Motivasi untuk Terus Belajar: Kids, This Is Your Mom

Sejak SMA aku punya impian, sebelum menikah, aku ingin menyelesaikan studi S2 terlebih dahulu. Motivasiku saat itu, salah satunya adalah, karena aku ingin menjadi teladan untuk anakku kelak dalam hal pendidikan. Bahwa terus belajar adalah hal penting dalam kehidupan. Ilmu menjadi cahaya dalam bertutur dan berbuat. Keberkahan ilmu akan tercerminkan dari sikap seseorang. Paling tidak, “Semangat Belajar” itu ingin kutumbuhkan dan semoga bisa menjadi inspirasi untuk ia kelak.  Pengetahuan tidak hanya melulu bicara tentang bangku sekolah ataupun perkuliahan, namun memuat berbagai hal yang menjadi bagian dari proses belajar, tumbuh, dan berkembang. Dalam perjalanan mencapai cita-cita misalnya, ada berbagai pengalaman baru yang dilalui, dan kadang kala membuat takut. Namun keberanian itu kerap kali muncul, salah satunya diilhami dari “peran” sebagai seorang perempuan yang kelak akan menjadi Ibu, madrasah pertama untuk anak-anak, jadi sumber pertanyaan mereka. Untuk itulah, aku perlu untuk m

Yogyakarta: Tour Perpus UGM

Selama kuliah, mayoritas waktuku diisi di Perpustakaan dibanding di dalam kelas. Kuliah empat semester jarak jauh. Sementara semester sisanya untuk penelitian dan mengerjakan tesis di Perpus. Fasilitas di Perpus UGM sangat beragam. Ada banyak fasilitas yang disediakan untuk mahasiswa. Juga ada banyak ruangan yang tersedia untuk mengakses berbagai layanan, mulai dari akses buku, jurnal, maupun tugas akhir kuliah. Sementara itu, di luar ruangan ada banyak spot tempat duduk yang disediakan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. Mulai dari meja panjang untuk ruang diskusi sampai meja yang tampaknya cocok untuk para introvert atau mahasiswa yang ingin fokus mengerjakan tugasnya sendiri. Ada juga kantin, loker, toilet dan mushola yang tersedia di setiap lantai, ruangan yang biasanya digunakan untuk melaksanakan kegiatan/seminar, juga spot bermain anak/balita. Waktu buka Perpus dari Hari Senin-Jum`at (08.00 pagi sampai 08.00 malam). Di hari Sabtu, buka sampai jam 12.00 siang. @perpustakaan_ugm Pe