Langsung ke konten utama

Ramadhan Challange Part 24 : Untuk Saudariku Ulfiana Sandra Yulia Ningtyas


Sudah lebih dari dua tahun tak balik gimana rasanya mba ?
Sendiri di kosan dan lihat teman-teman semua balik ke kampung halamannya pasti perih yah
Sek sabar Mba. Itu sudah jadi nasib anak rantau.

Gimana kabarmu disana ? (Ini ala-ala surat gitu yah ðŸ˜†)
Pasti kamu rindu dengan diriku yang selalu ada buat diajak ngobrol (bukan..bukan buat gosipin orang, gak bolehlah wkwk). Rindu karena gak ada yang ke kosanmu buat ambil kerupuk. Rindu karena gak ada yang pinjam laptop lagi. Rindu karena gak ada yang bisa dibangunin minta ampunnya seperti saya. Meskipun semuanya gak ada manfaat dan untungnya buat kamu, tapi kamu pasti rindu lewatin itu dengankukan (ini orang kepedean yah).

Gimana, kamu suka judul blog ku gak ? Akhirnya permintaan kamu buat masuk dalam tulisanku tercapai fi. Meskipun cukup berat memutuskan, karena resikonya gak ada yang mau baca (becanda, tapi ini rada serius sih). Tapi gak apalah, buat hibur kamu disana yang lagi sendiri.

Tapi maaf yah fi, saya gak bisa muji-muji kamu seperti yang kamu minta. Karena isi blogku ini semua tulisannya harus jujur dari hati.

So, untuk temanku yang sudah ku anggap seperti saudariku Ulfiana Sandraningtyas, seorang gadis dari Jawa yang orang-orang gak percaya di Jawa, hebohnya minta ampun kalau lagi marah, bersalah atau malu, suka makan ceker ayam, yang kalau masak gak ada rasanya buat saya, suka ngebully adenya, mimpinya Desember Insya Allah maju hasil  (Amin), mimpi terbesarnya ada yang ngelamar sekarang (amin ðŸ˜†), doaku semoga kamu disana baik-baik saja yah. Kalau rasa sepi telpon saya atau main-main gih ke Tolitoli (ini orang niat gak sih ngasih saran yah). Jangan lupa istirahat (liat tu ndo matamu udah kayak mata panda). Jangan mendzalimi diri sendiri, karena tubuh pun punya hak. Semoga kita diberi umur panjang bertemu di kota Palu lagi ðŸ˜ŠðŸ˜‡

Sampai disini dulu yah suratku..eh blogku maksudnya hehe

4 + 4 = 14, Sempat gak sempat harus dibalas (#abaikan)

#RamadhanChallange
#30DWB
#NulisRundom2017


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Januari: Tentang Kehilangan

  Di awal tahun 2024, Allah memberi salah satu pelajaran begitu berharga. Lewat ujian kehilangan. Ini menjadi pengalaman yang akan begitu membekas buatku. Seingatku, ini kali pertama aku menyaksikan tiga orang meninggalkan dunia, di dalam sebuah ruangan yang disebut ICU. Ruangan yang penuh monitor dengan suara teratur. Namun, bisa membuat dada sesak, saat suaranya mulai intens berbunyi. Monitor itu menunjukkan denyut nadi, nafas, tekanan darah, dan suhu seorang pasien. Di tengah ruangan, ada para petugas medis yang akan memantau dan sigap apabila ada tanda tidak beres dari monitor-monitor para pasien.             Jarak antara pasien yang satu dengan yang lain cukup dekat. Hanya ada gorden yang menjadi pembatas. Namun, gorden itu tidak ditutup sepenuhnya, agar tidak menghalangi petugas medis yang ingin memantau monitor. Untuk itu, aku bisa menyaksikan pasien dan keluarganya yang ada di sebelah ataupun di depanku.             Di malam pertama saat berjaga di ruang ICU, aku bisa men

Motivasi untuk Terus Belajar: Kids, This Is Your Mom

Sejak SMA aku punya impian, sebelum menikah, aku ingin menyelesaikan studi S2 terlebih dahulu. Motivasiku saat itu, salah satunya adalah, karena aku ingin menjadi teladan untuk anakku kelak dalam hal pendidikan. Bahwa terus belajar adalah hal penting dalam kehidupan. Ilmu menjadi cahaya dalam bertutur dan berbuat. Keberkahan ilmu akan tercerminkan dari sikap seseorang. Paling tidak, “Semangat Belajar” itu ingin kutumbuhkan dan semoga bisa menjadi inspirasi untuk ia kelak.  Pengetahuan tidak hanya melulu bicara tentang bangku sekolah ataupun perkuliahan, namun memuat berbagai hal yang menjadi bagian dari proses belajar, tumbuh, dan berkembang. Dalam perjalanan mencapai cita-cita misalnya, ada berbagai pengalaman baru yang dilalui, dan kadang kala membuat takut. Namun keberanian itu kerap kali muncul, salah satunya diilhami dari “peran” sebagai seorang perempuan yang kelak akan menjadi Ibu, madrasah pertama untuk anak-anak, jadi sumber pertanyaan mereka. Untuk itulah, aku perlu untuk m

Yogyakarta: Tour Perpus UGM

Selama kuliah, mayoritas waktuku diisi di Perpustakaan dibanding di dalam kelas. Kuliah empat semester jarak jauh. Sementara semester sisanya untuk penelitian dan mengerjakan tesis di Perpus. Fasilitas di Perpus UGM sangat beragam. Ada banyak fasilitas yang disediakan untuk mahasiswa. Juga ada banyak ruangan yang tersedia untuk mengakses berbagai layanan, mulai dari akses buku, jurnal, maupun tugas akhir kuliah. Sementara itu, di luar ruangan ada banyak spot tempat duduk yang disediakan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. Mulai dari meja panjang untuk ruang diskusi sampai meja yang tampaknya cocok untuk para introvert atau mahasiswa yang ingin fokus mengerjakan tugasnya sendiri. Ada juga kantin, loker, toilet dan mushola yang tersedia di setiap lantai, ruangan yang biasanya digunakan untuk melaksanakan kegiatan/seminar, juga spot bermain anak/balita. Waktu buka Perpus dari Hari Senin-Jum`at (08.00 pagi sampai 08.00 malam). Di hari Sabtu, buka sampai jam 12.00 siang. @perpustakaan_ugm Pe