Langsung ke konten utama

Ramadhan challange Part 22 : Meja Makan


"Kembali ke meja itu. Meja yang sudah lama ku rindukan. Tempat kami berkumpul bersama. Melepas lelah dan kerinduan"

Hari ini agak sedih. Karena saya kebablasan. Yang biasanya ditempat rantau jadi kalong. Tidur nanti jam 6 pagi. Dan sekarang, di kampung jam 9 aja udah bisa tidur. Akhirnya kebablasan gak sempat nulis blog kemarin (efek baru ketemu kasur empuk, ditempat rantau gak ada :( ). Tapi, tetap semangat nyelesaiin challangenya. Semoga tidak terlena lagi untuk kedua kalinya.

Foto diatas adalah meja makan yang ada di rumah. Akhirnya bisa kembali mencicipi masakan Ibu, setelah sekian lama mencicipi masakan mas joko yang menu makannya tetap berputar di nasi tempe (anehnya, gak pernah bosan ding :) )

Alhamdulillah, masih bisa diberi kesempatan untuk berkumpul bersama keluarga dimeja itu. Setelah sempat beberapa hari belakangan mendengar orang-orang tiba-tiba saja dipanggil oleh-Nya. Saya agak takut, namun tetap bersyukur dan berdoa. Semoga nikmat keluarga ini tidak Allah cabut ketika masih berlumur dosa Amin.

Bagi anak rantau seperti saya, berkumpul bersama keluarga dan makan bersama adalah momen langka yang paling dirindukan.  Semoga saja waktu pulang kampung ini bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Tak hanya melepas rindu dan silaturrahim. Tapi juga tetap beraktifitas menjadi manusia produktif dan bermanfaat. Apalagi saya mesti nyari uang untuk bayar spp (haha jangan keasyikan makan di meja makan penganggugran, kerja...kerja hahah). Tulisan tentang meja makan ini tentunya akan ingatkan saya kembali dengan rumah ketika kembali ke tanah rantau. Semoga bisa penjadi penawar rindu dan pengingat kewajiban :)

#RamadhanChallange
#30DWB
#NulisRundom2017

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Januari: Tentang Kehilangan

  Di awal tahun 2024, Allah memberi salah satu pelajaran begitu berharga. Lewat ujian kehilangan. Ini menjadi pengalaman yang akan begitu membekas buatku. Seingatku, ini kali pertama aku menyaksikan tiga orang meninggalkan dunia, di dalam sebuah ruangan yang disebut ICU. Ruangan yang penuh monitor dengan suara teratur. Namun, bisa membuat dada sesak, saat suaranya mulai intens berbunyi. Monitor itu menunjukkan denyut nadi, nafas, tekanan darah, dan suhu seorang pasien. Di tengah ruangan, ada para petugas medis yang akan memantau dan sigap apabila ada tanda tidak beres dari monitor-monitor para pasien.             Jarak antara pasien yang satu dengan yang lain cukup dekat. Hanya ada gorden yang menjadi pembatas. Namun, gorden itu tidak ditutup sepenuhnya, agar tidak menghalangi petugas medis yang ingin memantau monitor. Untuk itu, aku bisa menyaksikan pasien dan keluarganya yang ada di sebelah ataupun di depanku.             Di malam pertama saat berjaga di ruang ICU, aku bisa men

Motivasi untuk Terus Belajar: Kids, This Is Your Mom

Sejak SMA aku punya impian, sebelum menikah, aku ingin menyelesaikan studi S2 terlebih dahulu. Motivasiku saat itu, salah satunya adalah, karena aku ingin menjadi teladan untuk anakku kelak dalam hal pendidikan. Bahwa terus belajar adalah hal penting dalam kehidupan. Ilmu menjadi cahaya dalam bertutur dan berbuat. Keberkahan ilmu akan tercerminkan dari sikap seseorang. Paling tidak, “Semangat Belajar” itu ingin kutumbuhkan dan semoga bisa menjadi inspirasi untuk ia kelak.  Pengetahuan tidak hanya melulu bicara tentang bangku sekolah ataupun perkuliahan, namun memuat berbagai hal yang menjadi bagian dari proses belajar, tumbuh, dan berkembang. Dalam perjalanan mencapai cita-cita misalnya, ada berbagai pengalaman baru yang dilalui, dan kadang kala membuat takut. Namun keberanian itu kerap kali muncul, salah satunya diilhami dari “peran” sebagai seorang perempuan yang kelak akan menjadi Ibu, madrasah pertama untuk anak-anak, jadi sumber pertanyaan mereka. Untuk itulah, aku perlu untuk m

Yogyakarta: Tour Perpus UGM

Selama kuliah, mayoritas waktuku diisi di Perpustakaan dibanding di dalam kelas. Kuliah empat semester jarak jauh. Sementara semester sisanya untuk penelitian dan mengerjakan tesis di Perpus. Fasilitas di Perpus UGM sangat beragam. Ada banyak fasilitas yang disediakan untuk mahasiswa. Juga ada banyak ruangan yang tersedia untuk mengakses berbagai layanan, mulai dari akses buku, jurnal, maupun tugas akhir kuliah. Sementara itu, di luar ruangan ada banyak spot tempat duduk yang disediakan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. Mulai dari meja panjang untuk ruang diskusi sampai meja yang tampaknya cocok untuk para introvert atau mahasiswa yang ingin fokus mengerjakan tugasnya sendiri. Ada juga kantin, loker, toilet dan mushola yang tersedia di setiap lantai, ruangan yang biasanya digunakan untuk melaksanakan kegiatan/seminar, juga spot bermain anak/balita. Waktu buka Perpus dari Hari Senin-Jum`at (08.00 pagi sampai 08.00 malam). Di hari Sabtu, buka sampai jam 12.00 siang. @perpustakaan_ugm Pe